MODUL PEMBELAJARAN ZOOLOGI INVERTEBRATA
5. Nemathelminthes
1.Ciri Umum
a.Pengertian
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema= benang,
helminthes= cacing)
disebut sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk
bulat panjang atau
seperti benang. Nemathelminthes sudah memiliki rongga
tubuh meskipun
bukan rongga tubuh sejati.
Cacing dewasa memiliki pseudocoelom
(tabung dalam tabung), sebuah ruang

dalam peredaran dan penyebaran sari makanan. Oleh karena memiliki rongga
tubuh semu, Nemathelminthes disebut
sebagai hewan Pseudoselomata.
Filum Nemathelminthes terdiri dari bebrapa ratus ribu
spesies, kebanyakan hidup bebas meskipun beberapa ada yang parasit. Nematoda
kurang dalam sistem peredaran darah namun memiliki sistem pencernaan yang
berkembang dengan baik.
b. Pembagian
Dari semua kelompok hewan yang
digolongkan sebagai Nemathelminthes terdapat delapan sampai sepuluh filum yang
dikenal pada masa kini, yaitu:
- Acanthocephala
- Chaetognatha
- Cycliophora
- Gastrotricha
- Kinorhyncha
- Loricifera
- Nematoda
- Nematophora
- Priapulida
- Rotifera
c. Ciri Tubuh
Nemathelminthes memiliki tubuh
berbentuk bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. Cacing ini memiliki
rongga tubuh semu, sehingga disebut sebagai hewan pseudoselomata.
Nemathelminthes umumnya memiliki
ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada
pula yang mencapai panjang 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar
daripada individu jantan.
Permukaan tubuh Nemathelminthes
dilapisi kutikula
untuk melindungi diri dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya.
Kutikula ini akan semakin menguat apabila cacing ini hidup parasit
pada usus
inang daripada hidup bebas.
Sistem pencernaan cacing ini
telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior,
sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis
ada yang memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak
memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Cairan pseudoselom yang akan
mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui
permukaan tubuh.

d. Cara Hidup
dan Habitat
Nemathelminthes ada yang hidup
bebas, ada pula yang parasit pada manusia. Nemathelminthes yang hidup bebas
terdapat di tanah becek dan di dasar perairan, berperan untuk menguraikan sampah
organik, sedangkan yang parasit akan hidup di tubuh inangnya dan
memperoleh makanan dengan menyerap nutrisi
dan darah
dari inangnya. Hampr seluruh hewan dapat menjadi inang bagi Nemathelminthes.
e. Reproduksi

Nemathelminthes umumnya
bereproduksi secara seksual karena sistem reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat
kelamin jantan dan betinanya terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi
dilakukan secara internal. Hasil fertilisasi
dapat mencapai lebih dari 100.000 telur per hari. Saat berada di lingkungan
yang tidak menguntungkan, maka telur dapat membentuk kista untuk perlindungan
dirinya
2.Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi
menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada uraian berikut akan
dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia
a.Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascaris adalah
salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh dan
memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga
sering kali disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis
kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak
secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk
kait yang menyembul dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi
untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya
pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan atau minuman
yang tercemar telur ascaris.
Cacing
dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur in
tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati, jantung
dan/atau paru-paru.
Sesaat di
dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari bermigrasi lewat
saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam usus
kecil cacing dewasa kawin dan betinanya menimbun telur-telur yang akan
dilepaskan keluar bersama feses. Telur dalam feses ini harus mencapai mulut
orang lagi untuk memulai siklus baru.
b.Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan
di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan
menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma
memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang
kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk
menempel pada usus inangnnya.Pada ujung
posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan
untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki
vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.

c.Oxyuris vermicularis (cacing kremi)

merlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan
yang terkontaminasi telur cacing ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi
secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur
pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk
pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi
akan terjadi kembali.
d.Wuchereria bancrofti (cacing rambut)


e.Trichinella spiralis

Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus,
keturunan yang hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian
menjadi kista.
3.Peranan
Peranan
nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada yang
menguntungkan bahkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan adalah parasit
pada manusia, tanaman, dan hewan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar