5. NEMATHELMINTHES

Nemathelminthes
(dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai
cacing gilig/ benang karena tubuhnya
berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Berbeda dengan Platyhelminthes
yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun
bukan rongga tubuh sejati. Oleh karena memiliki rongga tubuh semu,
Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
CIRI-CIRI:
- Habitat: Nemathelminthes hidup bebas
atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
- Struktur dan Fungsi Tubuh:
Ukuran tubuh Nemathelminthes umumnya mikroskopis, meskipun
ada yang panjangnya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar
daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang
dengan ujung-ujung yang meruncing. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi
oleh Kutikula. Kutikula itu sendiri berfungsi sebagai pelindung Nemathelminthes
dalam menghadapi enzim-enzim pencernaan di dalam tubuh inangnya. Kutikula ini
lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.
Nemathelminthes sudah memiliki alat pencernaan yang
lengkap mulai dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut nemathelminthes berada
di bagian depan (anterior), sedangkan anus berada di ujung belakang
(posterior). Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah, tetapi cacing ini mempunyai
cairan yang fungsinya menyerupai darah yaitu pseudoselom, jadi sari-sari
makanan diedarkan melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi. Jadi dia bernafas
secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina
terpisah dalam individu yang berbeda.
- Cara Hidup
Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan
dan darah dari tubuh inangnya. Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di
tanah becek di dasar perairan tawar atau laut. Sedangkan Nemathelminthes yang
hidup parasit hidup di dalam tubuh makhluk hidup.
- Reproduksi
Nemathelminthes melakukan reproduksi secara seksual
yang bersifat gonokoris. Gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina
terpisah di individu yang berbeda. Proses pembuahan (fertilisasi) terjadi
secara internal. Fertilisasi dapat menghasilkan lebih dari seratus ribu telur
per hari. Telur dapat membentuk kista. Kista ini dapat bertahan hidup di tempat
yang tidak menguntungkan.
- Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan
Nematophora. Berikut pembagian kelas Nemathelminthes
yang hidup parasit pada manusia:
Ascaris lumbricoides (cacing perut), Cacing ini hidup di dalam usus halus
manusia sehingga sering kali disebut cacing perut. Ascaris lumbricoides
merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan
hermafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris
lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari
anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing
bretina dan memindahkan sperma saat kawin. Infeksi cacing ini menyebabkan
penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak.Infeksi ini terjadi
pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.
Cacing Tambang, Cacing jenis ini ada dua macam yaitu
Ancylostoma duodenale (terdapat
di daerah tropika Asia dan Afrika) dan Necator americanus (terdapat di
daerah tropika Amerika), Cacing ini dinamakan cacing tambang karena
ditemukan di pertambangan daerah tropis. Cacing tambang dapat hidup sebagai
parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia. Cacing
ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut. Cacing tambang
Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan
1-4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya. Kait kitin berfungsi
untuk menempel pada usus inangnnya. Pada ujung posterior cacing tambang jantan
terdapat bursa kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing
betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang
terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Cacing ini disebut cacing kremi
karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di
dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya
namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara.Telur
cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur
cacing ini. Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu
dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan
menyebabkan rasa gatal. Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan
tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi
kembali.
Trichinella spiralis, Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit
trikhinosis atau kerusakan otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena
memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Wuchereria bancrofti (cacing rambut), Cacing rambut dinamakan pula cacing
filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa. Cacing ini menyebabkan
penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh. Pembengkakan
terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing
filaria dalam jumlah banyak. Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar