3. COELENTERATA
Struktur Jaringan Tubuh Coelenterata. Coelenterata berasal dari kata coelon yang
berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata berarti hewan berongga. Kelompok hewan
Coelenterata merupakan contoh hewan diploblastik. Hewan Coelenterata
kebanyakan hidup di air laut, kecuali beberapa Hydrozoa hidup di air tawar. Coelenterata
dapat hidup soliter maupun berkoloni. Bentuk koloni yang mudah diamati adalah Medusa
yang hidup di laut. Dalam bahasa Indonesia medusa dikenal dengan nama ubur-ubur. Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan untuk bahan makanan dan
bahan kosmetik. Oleh karena itu, di beberapa
daerah di Indonesia terdapat pengolahan ubur-ubur yang dijadikan tepung untuk
diekspor. Jenis-jenis dari kelas Anthozoa membentuk rumah dari kapur sehingga
terbentuklah karang laut yang indah. Karang tersebut dapat membentuk karang pantai,
karang penghalang, dan atol. Karang, selain berfungsi sebagai pelindung pantai, juga merupakan tempat hidup dan berkembangbiaknya berbagai jenis
ikan dan hewan laut lainnya. Karena keindahannya, berbagai jenis karang, anemon
laut, dan berbagai jenis ikan yang membangun komunitas di daerah pantai dapat
dijadikan sebagai tempat wisata bahari. Coelenterata merupakan
golongan hewan diploblastik yaitu mempunyai jaringan ektoderm dan endoderm
serta mempunyai simetri radial. Bentuknya menyerupai kantung dengan beberapa
tentakel di sekitar mulut. Coelenterata mempunyai dua tipe bentuk tubuh, yaitu polip
dan medusa. Polip hidup soliter
atau membentuk koloni. Polip tidak dapat bergerak bebas, hidupnya menempel,
sedangkan medusa dapat bergerak bebas.
Bentuk polip yang membentuk koloni, biasanya mempunyai beberapa macam bentuk
dengan fungsi yang berbeda, misalnya polip untuk makan (gastrozooid), polip
untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa (gonozooid) dan polip untuk
pertahanan. Koloni dengan beberapa macam bentuk polip disebut polimorfisme.
Medusa atau ubur-ubur, bentuknya seperti
sebuah payung atau lonceng. Fungsi medusa adalah untuk berkembang biak secara
seksual. Jadi, dalam medusa dihasilkan testis dan ovarium yang menghasilkan
sperma dan ovum. Tidak semua Coelenterata mempunyai bentuk polip dan medusa. Banyak jenis
yang hanya mempunyai bentuk polip. Untuk
melihat bagian-bagian tubuh medusa.
Coelenterata melakukan perkembangbiakan
dengan cara aseksual dan seksual. Secara aseksual, Coelenterata berkembangbiak
dengan menghasilkan tunas atau kuncup yang menempel pada hewan induknya dan
kemudian dilepaskan. Secara seksual, hewan ini berkembang biak dengan penyatuan
sel telur dan sperma membentuk zigot. Pada beberapa jenis Coelenterata seperti
pada Hydra, ada yang berumah satu
(monoeceus), yaitu dalam satu individu dihasilkan sel spermatozoid dan sel
telur, dan ada yang berumah dua (dioeceus), yaitu spermatozoid dan sel telur
dihasilkan oleh individu yang berbeda.
Beberapa Coelenterata mengalami pergiliran
keturunan. Sebagai contoh, pada kelas Hydrozoa mengalami metagenesis, yaitu
perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual dalam satu
generasi. Pada peristiwa ini, mula-mula spermatozoid keluar dari lubang mulut
medusa jantan dan masuk dalam usus medusa betina untuk membuahi sel telur,
sehingga dihasilkan zigot. Zigot melekat di sekeliling mulut dan tumbuh
menjadi larva yang disebut planula. Coelenterata dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Contoh kelas Hydrozoa, misalnya Physalia kelas Scyphozoa contohnya Aurrelia aurelita dan contoh Anthozoa
adalah Acropora.
Physalia merupakan koloni yang mempunyai bagian tubuh yang berperan sebagai
pelampung. Hewan ini mempunyai tiga macam polip dengan fungsi masing-masing. Gastrozooid
adalah polip yang berfungsi untuk makan, gonozooid adalah polip untuk
reproduksi, dan daktilozooid merupakan polip untuk menangkap mangsa.
Anthozoa ada yang hidup soliter, misalnya
macam-macam mawar laut yang dapat ditemukan di pantai dengan laut yang jernih. Akan tetapi,
dibanding dengan yang soliter, lebih banyak Anthozoa yang hidup berkoloni dan
membentuk rumah dari kapur yang disebut karang. Karang ini bentuknya bervariasi
dan sangat indah. Sebagai contoh, karang-karang laut yang terdapat di Taman Laut
Bunaken sangat indah sehingga merupakan objek wisata yang terkenal dan banyak
dikunjungi. Pelestarian terumbu karang, sekarang menjadi suatu program yang
sangat digalakkan karena banyaknya kerusakan yang diakibatkan pemanfaatan yang
berlebihan. Contoh hewan yang termasuk Anthozoa adalah Metridium sp. atau mawar
laut, Acropora, Meandrina, dan Montastrea.
Filum
Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan
Anthozoa.
a. Kelas Hydrozoa
Hewan dalam kelas Hydrozoa ada yang hidup
soliter dan ada yang berkoloni. Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk polip,
sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip yang dominan dan beberapa jenis
membentuk medusa. Contohnya adalah Hydra dan
Obelia.
1) Hydra
Hydra berbentuk polip, berukuran antara 10 mm – 30 mm hidup di air tawar
dengan melekat pada daun atau batang tanaman air. Makanannya berupa
tumbuhan dan hewan kecil. Tubuh bagian bawah membentuk kaki untuk melekat dan bergerak. Pada ujung
atas terdapat mulut yang dikelilingi oleh hipostom dan 6 – 10 buah tentakel. Tentakel
berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan dan selanjutnya makanan dicerna
di dalam rongga gastrovaskuler. Hydra berkembang
biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan
membentuk kuncup atau tunas pada sisi tubuhnya. Tunas yang telah memiliki
epidermis, mesoglea, dan rongga gastrovaskuler dapat melepaskan diri dan tumbuh
menjadi individu baru. Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui
peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil
peleburan membentuk zigot yang dapat membentuk kista. Kista dapat berenang
bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat di dasar perairan. Jika menemukan
lingkungan yang baik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
2) Obelia
Obelia berbentuk polip dan medusa yang hidup di laut. Obelia yang hidup berkoloni di laut dangkal membentuk polip yang melekat
di batu karang. Polip pada Obelia dibedakan
menjadi dua jenis polip yaitu hidran yang bertugas mengambil dan mencernakan
makanan dan gonangium yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual. Obelia mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara keturunan
seksual dengan keturunan aseksual .Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh
gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas yang dapat memisahkan
diri dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Medusa muda
kemudian berkembang menjadi medusa dewasa. Medusa dewasa mempunyai
dua alat kelamin (hermafrodit) yang menghasilkan sel telur dan sperma. Pembuahan
terjadi secara eksternal di luar tubuh dan membentuk zigot. Zigot akan
berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai
planula akan merekatkan diri menjadi polip muda kemudian tumbuh menjadi Obelia. Selanjutnya Obelia membentuk tunas sehingga terbentuk koloni Obelia yang baru.
b. Kelas Scypozoa
Scypozoa berasal dari bahasa Yunani scyphos
(mangkuk) dan zoon (binatang) karena bentuk tubuhnya yang menyerupai mangkuk
atau cawan transparan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk. Permukaan
tubuh bagian bawah terdapat rongga mulut yang dikelilingi empat tentakel. Mulut ini
berhubungan dengan rongga pencernaan. Pencernaan pada Scypozoa terjadi secara
ekstraseluler. Scypozoa telah memiliki beberapa indra sederhana misalnya
tentakel sebagai alat keseimbangan, oselus untuk membedakan gelap dan terang,
dan celah olfaktoris merupakan indra pembau. Namun demikian Scypozoa belum
mempunyai alat respirasi dan ekskresi khusus.Contohnya adalah Aurellia aurita, berupa medusa dengan
tepi berlekuk-lekuk yang banyak ditemukan di daerah pantai. Aurellia juga mengalami
pergiliran keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki alat kelamin yang
terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan terjadi secara
internal di dalam tubuh betina. Zigot yang terbentuk berkembang menjadi larva
bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang
sesuai kemudian tumbuh menjadi polip muda yang disebut skifistoma. Skifistoma
membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring yang
disebut strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi
medusa muda disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
c. Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa Yunani anthos
(bunga) dan zoon (binatang) jadi Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti
bunga atau hewan bunga.Selama hidupnya Anthozoa berbentuk polip yang hidup
melekat di dasar laut dangkal. Kelas Anthozoa meliputi mawar laut dan koral.
1) Mawar Laut (Anemon Laut)
Mawar laut menempel pada dasar perairan
menggunakan bagian tubuh yang disebut cakram kaki. Permukaan atas terdapat
mulut yang dikelilingi banyak tentakel berukuran pendek yang tersusun seperti
mahkota bunga. Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran
lain tidak melekat sehingga tubuhnya tetap bersih. Mawar laut mempunyai sistem
saraf difus yang tidak memiliki sistem saraf pusat.
2) Koral (Karang)
Koral atau karang hidup berkoloni membentuk
massa yang kaku dan kuat karena mempunyai kerangka yang terbuat dari kalsium
karbonat. Koral hidup di laut dangkal dengan suhu rata-rata 20°C (daerah tropis
antara 30°LU hingga 30°LS). Koral melakukan reproduksi aseksual dengan
pembentukan kuncup atau tunas. Contoh: Acropora,
Stylophora, Leptoria, dan sebagainya. Koral
yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga
tipe batu karang, yaitu karang pantai, karang penghalang, dan karang atol. Ubur-ubur
dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur yang digunakan sebagai bahan
pembuatan kosmetik. Selain sebagai bahan kosmetik, di Jepang ubur-ubur dimanfaatkan
sebagai bahan makanan. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi
pantai dari abrasi air laut. Karang dan anemon membentuk taman laut yang
menjadi tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan serta sebagai
objek wisata.
Share This Post To :
Facebook | Twitter | Google
Related Posts
Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
Reproduksi Generatif
Ciri-ciri Umum Dunia Tumbuhan (Plantae)
Contoh Peranan Bakteri dalam Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar