Halaman

THANK YOU FOR VISIT OUR BLOG
(.^_~.)

Sabtu, 02 Februari 2013

Artikel Kelompok 5

5. NEMATHELMINTHES




            Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig/ benang  karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati. Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.

            CIRI-CIRI:
  1. Habitat: Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
  1. Struktur dan Fungsi Tubuh:
Ukuran tubuh Nemathelminthes umumnya mikroskopis, meskipun ada yang panjangnya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi oleh Kutikula. Kutikula itu sendiri berfungsi sebagai pelindung Nemathelminthes dalam menghadapi enzim-enzim pencernaan di dalam tubuh inangnya. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.

Nemathelminthes sudah memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut nemathelminthes berada di bagian depan (anterior), sedangkan anus berada di ujung belakang (posterior). Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah, tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai darah yaitu pseudoselom, jadi sari-sari makanan diedarkan melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi. Jadi dia bernafas secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda.

  1. Cara Hidup
Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya. Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di tanah becek di dasar perairan tawar atau laut. Sedangkan Nemathelminthes yang hidup parasit hidup di dalam tubuh makhluk hidup.
  1. Reproduksi
Nemathelminthes melakukan reproduksi secara seksual yang bersifat gonokoris. Gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah di individu yang berbeda. Proses pembuahan (fertilisasi) terjadi secara internal. Fertilisasi dapat menghasilkan lebih dari seratus ribu telur per hari. Telur dapat membentuk kista. Kista ini dapat bertahan hidup di tempat yang tidak menguntungkan.
  1. Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Berikut pembagian kelas Nemathelminthes yang hidup parasit pada manusia:

Ascaris lumbricoides (cacing perut), Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut. Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hermafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat kawin. Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak.Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.

Cacing Tambang, Cacing jenis ini ada dua macam yaitu Ancylostoma duodenale (terdapat di daerah tropika Asia dan Afrika) dan Necator americanus (terdapat di daerah tropika Amerika), Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis. Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia. Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut. Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1-4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya. Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya. Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.

Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini. Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal. Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.

Trichinella spiralis, Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.

Wuchereria bancrofti (cacing rambut), Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa. Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh. Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak. Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.



SUMBER



Tidak ada komentar:

Posting Komentar